Belajar Ke Kapal Perang TNI AL

Rabu, 29 Maret 2017 Anak Panah Homeschooling & Cyberschool mengadakan kunjungan belajar ke Markas KOLINLAMIL (Komando Lintas Laut Militer) TNI AL  yang ada di tanjung priuk Jakarta, Dalam rangka memperkenalkan armada kapal perang yang dimiliki jajaran TNI AL kepada para siswa-siswi Anak Panah Homeschooling & Cyberschool.

Video blog dapat di lihat di channel youtube sebagai berikut https://www.youtube.com/watch?v=D5vn5P3UZhg&feature=youtu.be

Kapal perang yang diperkenalkan kepada siswa-siswi Anak Panah yakni KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) Banda Aceh 593. Berdasarkan penjelasan dari salah satu Perwira TNI AL pada pertemuan kemaren bahwasanya KRI AL yang ada di Indonesia ini diberi nama berdasarkan nama provinsi besar yang ada di Indonesia seperti Banda Aceh, Surabaya, Makasar, dan banjar masin. Selain itu masih banyak lagi nama-nama KRI AL yang diambil dari nama pahlawan, senjata, dan nama pulau.

Seputar informasi mengenai KRI Banda Aceh 593 bahwa KRI atau Kapal Perang Republik Indonesia ini berjenis landing platform dock dimana pembuatannya dilakukan PT PAL di Surabaya dan mulai beroperasi Maret 2011. Kapal ini memiliki kapasitas angkut total sebanyak 344 personel, tiga unit helikopter jenis Mi-2/Bel 412 di deck dan dua di hangar, dua unit LCVP, tiga unit howitzer dan 21 tank dengan luas LPD 125 meter persegi. Kapal Landing Platform Dock 125 meter kapal ke-4 ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata 100 mm dan dilengkapi dengan ruang CIC untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapan mampu melaksanakan self defence  dengan komunikasi kapal ke kapal kombatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serata tempur untuk pengendalian pendaratan helikopter.

Baca Juga : Belajar Membatik Di Museum Nasional

Kapal dibangun dengan kelas Loyd Register + 100A1 dan menggunakan konstruksi lambung ganda (double bottom). Untuk memudahkan manuver, kapal dilengkapi bow thruster yang berfungsi memecah gelombang. Untuk mengoperasikan kapal, mesin dapat dioperasikan dari ruang kontrol dan bisa langsung dari ruang mesin, serta dilengkapi peralatan rumah sakit darurat dan bisa difungsikan untuk pertolongan pertama. Kapal LPD 125 meter tersebut didesain untuk memenuhi tugas operasi TNI AL, diantaranya untuk Landing Craft Carrier, yakni Landing Craft Unit 23 m, pendaratan pasukan, operasi amfibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit, tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personel termasuk troop carrier 354 troop, kru, tamu, dan officer. Selain itu, operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus.

Kunjungan belajar ini diikuti sekitar 85 siswa homeschooling SD-SMA, 22 guru pendamping dan kurang lebih 30 orang wali murid. Sebelum siswa-siswi Anak Panah diarahkan memasuki kapal perang TNI AL, mereka terlebih dahulu berkumpul di lobby Kolinlamil mendengarkan pengarahan dari Perwira TNI AL, yakni Kapten Nursalim. Setelah itu siswa-siswi dibagi menjadi 2 kelompok SD menyusun barisan sendiri dan SMP bergabung dengan SMA, setelah selesai mengisi absen, mereka diarahkan masuk kedalam KRI AL Banda Aceh 593 dilanjutkan dengan foto bersama.

Rute Selanjutnya siswa-siswi digiring masuk menuju Gelanggang KRI AL, disana mereka bisa melihat pemandangan laut yang indah serta mengambil foto bersama teman-teman, guru pendamping dan para orang tua. Setelah itu dilanjutkan naik keatas menuju ruang pengoprasia KRI AL, disana siswa-siswi diperlihatkan tombol-tombol dan alat untuk mengoprasikan KRI AL. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang tombol apa saja yang ada didalam ruangan itu dan bagaimana cara menghidupkannya. Sementara untuk siswa-siswi SMP dan SMA dibawa keatas kapal dan diperlihatkan dengan alat-alat perang serta kegunaannya. Dan juga dijelaskan bagaimana cara menjaga alat-alat perang tersebut.

Kunjungan dilanjutkan kembali dengan berkumpul didalam suatu ruangan disana diputarkan film tentang perjalanan KRI AL menyusuri kepulauan Indonesia untuk penjaga wilayah laut Indonesia dari penyusup yang merugikan Negara. Siswa-siswi sangat menikmati film yang diputar sambil dibagikan makanan oleh guru pembimbing. Selesai menonton film siswa-siswa digiring kembali ke bawah untuk acara penutupan yang diisi dengan pemberian kenang-kenangan dari pihak sekolah kepada KLONLAMIL TNI AL, foto bersama dengan TNI AL, kemudian absen kembali sebelum siswa-siswi deipersilahkan pulang kerumah. (juwita-sap)

Baca Juga : Prestasi di Dunia Entertainment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *