Orang tua selalu khawatir tentang mempertahankan standar hidup mereka ketika mempertimbangkan homeschooling. Jadi kecenderungan pertama mereka adalah untuk mencoba untuk tetap bekerja sementara homeschooling.
Hal ini dapat dilakukan, tetapi sebelum Anda memutuskan apakah akan bekerja atau tidak,
Pikirkanlah tentang pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Jika ada memiliki pasangan ? apakah pemasukan dari dua orang memang benar-benar diperlukan ?
Seringkali, biaya dapat di minimalisasi ke titik di mana dua pendapatan yang tidak terlalu signifikan atau setidaknya tidak sepenuhnya. Jika Anda dapat menemukan titik temu bahwa salah satu orang tua melaksanakan proses Homeschooling sementara yang lainnya bekerja di luar maka bisa diadakan perencanaan jadwal kegiatan yang bisa dilakukan bergantian misalnya ; pada hari kerja lebih banyak ibu yang berperan, tetapi pada hari libur atau selepas bekerja, ayah bisa ikut serta berkegiatan dengan anak.
2. Jika Anda orang tua tunggal, apakah anda bisa menciptakan suatu bidang usaha rumahan atau apakah anda memiliki cukup untuk menitipkan anak ? Ini adalah pertanyaan yang sulit tapi tidak mustahil dilakukan. Saat ini sudah banyak wirausaha rumah yang justru berpenghasilan lebih tinggi daripada pekerja kantoran. Bahkan banyak hal yang bisa dikerjakan hanya dengan cara online di rumah. Hal ini membuat anda jadi lebih banyak waktu bersama anak dan pekerjaan tidak terbengkalai, kuncinya adalah kemauan dan pengaturan waktu yang tepat.
3. Apakah Anda mendapat dukungan dari keluarga Anda ? Apakah Anda memiliki kerabat di daerah yang mungkin dipanggil untuk membantu ? Jika Anda memiliki keluarga yang mungkin bersedia untuk membantu , hebat !
Jika tidak , mulailah ber-komunitas, berjejaring. Mungkin ada keluarga lain yang berada di perahu yang sama dan Anda dapat saling membantu.
Intinya di sini adalah untuk mulai mendapatkan luar sana , mencari,bertemu menemukan kelompok-kelompok dan mulai berbicara dengan orang . Anda tidak pernah tahu apa yang akan Anda temukan sampai Anda melihat
4. Ingat ! Jadwal belajar anak Homeschooling TIDAK PERLU SAMA dengan jadwal anak yang bersekolah formal. Anda bisa mengatur jadwal kegiatan Homeschooling nya selepas jam kerja anda. Asal ada kemauan pasti ada jalan.
5. Bekerja dengan shift yang berbeda dengan pasangan. Hal ini memerlukan komitmen bahwa salah satu dari orang tua berada di rumah untuk memonitor aktifitas anak dan kegiatan belajar homeschoolingnya.
6. Berikan waktu bagi anak menjadi PEMBELAJAR MANDIRI. Belajar itu sesungguhnya hanya melibatkan INDIVIDU dan PENGETAHUAN. Kadang keterlibatan banyak pihak dan banyak hal malah akan mengacaukan proses belajar. Didik anak menjadi pembelajar mandiri. Banyak materi online yang bisa digunakan sebagai sarana belajar. Siapkan buku, latihan soal, worksheet dll yang bisa dikerjakan anak sendiri dan anda hanya perlu memeriksa dan memberikan pemahaman jika ada hal yang keliru. Membantu memproteksi sumber seperti sosial media agar anak tidak mencerna hal-hal negatif yang tidak perlu.
7. Temukan TUTOR yang bisa membantu anak belajar di rumah. Jika ada hal-hal yang tidak dimengerti , TUTOR dapat membantu. TUTOR juga bisa didatangkan pada jam-jam selepas kerja anda sehingga anda bisa memonitor kegiatan tersebut. Banyak juga saat ini TUTORIAL ONLINE yang bisa mendukung proses belajar. Contohnya dari ANAK PANAH.
8. BERDOA . Banyak hal yang terasa tidak mungkin, bisa dimungkinkan jika anda ikhlas berserah kepada Tuhan. Segala hal dan niat baik pasti akan mendapat dukungan yang MAHA KUASA. Bekali anak dengan pengetahuan agama dan kebiasaan berdoa, untuk menjauhkan dari segala hal negatif yang anda kuatirkan.
9. JANGAN LUPA BERSENANG – SENANG ! Anak anda tidak akan muda selamanya, tetapi kenangan pada menjalankan homeschooling sehari-hari akan diingat selamanya.