Cara membuat jadwal belajar homeschooling cyberschool
Sebulan terakhir menjelang Tahun Ajaran baru 2016 – 2017 kami banyak menerima telepon dari orangtua calon siswa dengan berbagai pertanyaan seputar Homeschooling. Seringkali orangtua siswa yang menghubungi tersebut masih terbilang AWAM dengan Homeschooling dan kami “yakin” pemahaman HS sendiri masih abu-abu dalam gambarannya .
Paradigma sebagai orangtua produk tempo doeloe membuat kita membentuk mindset sendiri bahwa ; kalau Anak tidak kelihatan “terpaksa” dan “stress” berarti TIDAK BELAJAR, terus menghantui. Paradigma kalau “guru”(dalam hal ini orangtua) harus melakukan persiapan belajar seperti ; lesson plan, materi belajar, kurikulum dan jadwal belajar supaya kelihatan “serius mengajar” , terus membayangi. Terutama kalau ada teman, keluarga dan pihak luar mulai bertanya-tanya tentang jadwal anak-anak homeschool.
Maka kami disini berbagi hasil riset tentang JADWAL BELAJAR ANAK-ANAK HOMESCHOOL. Harapan kami, yang membaca artikel ini bisa langsung mengklik link-link dibawah ini untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik.
BERAPA JAM SEHARI ?
Secara otomatis, orangtua yang merencanakan homeschooling pertama kali akan mencoba untuk mengadaptasi jadwal belajar di sekolah ke rumahnya, karena hanya itulah kita tahu bagaimana seharusnya “belajar” itu. Orangtua lain akan membayangkan belajar dirumah akan mirip-mirip seperti les privat yang biasanya dilakukan dirumah saat anaknya pulang sekolah.
Yang perlu diingat oleh orangtua, jadwal belajar di sekolah sebenarnya adalah persoalan “crowd-control”. Dengan ratusan siswa dan puluhan guru, pihak manajemen tentu perlu membuat sebuah jadwal stabil dan tidak mudah digoyahkan (baca: tidak fleksibel). Yang perlu diingat lagi, 1 jam di kelas adalah waktu yang lalu perlu dibagi oleh seorang guru dengan siswa yang berjumlah 25 – 40 anak.
Rumus yang pernah kami dapat :
1 jam (bahkan ada yang bilang 2 jam) disekolah itu sama dengan 15 menit dirumah. Dengan demikian waktu yang diperlukan orangtua hanyalah 1/4 dari waktu yang diperlukan disekolah. Artinya, 6-8 jam waktu belajar yang dihabiskan di sekolah, ternyata dengan perlakuan one-on-one attettion (satu guru dengan 1-5 anak), hanyalah membutuhkan 1.5 – 2 jam dirumah.
Dimana rumus itu didapat? sederhananya, hanya dengan membandingkan dengan pembagian perhatian guru di kelas tersebut yang berusaha mengajari 25 – 40 siswa itu.
APAKAH BELAJAR 1 JAM HOMESCHOOL ITU EFEKTIF ?
Pertama-tama kita perlu membedakan antara “FORMAL TEACHING” dan “LEARNING OPPORTUNITIES “.
Definisi 1 jam jadwal homeschooling = 1 jam instruksi formal (formal instruction) dimana ; orangtua “memberi tugas” kepada anak-anaknya. Sedangkan kesempatan belajar (learning opportunities) anak lebih luas dan tidak bisa di”batasi” oleh waktu, melalui field trip, proyek bersama, bermain games, bersosialisasi, dan lain sebagainya.
orangtua yang menggunakan metode unschooling, akan menghilangkan “formal teaching” sama sekali dan orangtua dengan metode school-at-home akan memanfaatkan kesempatan “formal teaching” tersebut dengan menggunakan kurikulum yang dipakai sekolah.
Kesimpulan yang lain, “formal teaching” dalam homeschooling itu memerlukan waktu 15 menit hingga maksimal 2 jam setiap harinya. Hal ini pun rupanya bukan untuk memastikan anak-anak “belajar”, tapi untuk memastikan “ketenangan hati” sang orangtua.
BAGAIMANA MEMBAGI WAKTU BELAJAR ?
Instruksi formal ini dimulai dari 15 menit/hari untuk TK dan perlahan-lahan meningkat terus hingga 2 jam/hari saat memasuki SMA. Ada metode lain yaitu dengan membagi waktu per – pelajaran sesuai kebutuhan dan karakter anak. Misalnya 1 jam dalam sehari bisa dibagi 15 menit per mata pelajaran ( 4 mata pelajaran sehari ) atau 30 menit per-mata pelajaran (2 mata pelajaran sehari) atau 1 mata pelajaran sehari. Jika materi semakin sulit dipelajari ; waktu memasuki kelas 3 SD ke atas , mungkin saja anak memerlukan “pendampingan” lebih banyak.
Tetapi jika karakter anak bisa diarahkan belajar mandiri maka ,semakin dewasa justru waktu untuk “instruksi formal” dan “pendampingan” ternyata malah semakin menurun. Hal ini tentu saja karena anak semakin bisa pintar melihat “learning opportunities” sebagai jalan meng-upgrade diri, plus ditambah dengan “tombol belajar mandiri” anak-anak yang sudah autopilot, sudah berjalan dengan sendirinya, sehingga peran orangtua untuk “mewajibkan” anak belajar malah semakin sedikit, karena “tombolnya” sudah jalan sendiri.
Kesimpulannya, “formal teaching” dalam kenyataannya bisa semakin meningkat dengan maksimal 2 jam/hari, atau bahkan semakin hilang sama sekali, tergantung tingkat self-learner dari anak tersebut.
APA SUBYEK YANG PERLU DIAJARKAN KE ANAK 1 JAM PER- HARI ITU ?
Matt James, seorang dokter, homeschool 4 anak dan penulis buku “homeschooling odyssey” memberi tips untuk memberikan subyek yang kira-kira tidak bisa dikuasai anak secara alami. Misalnya, grammar, spelling, dan aritmatika.
Perlu diingat, yang kira-kira tidak bisa “dikuasai” anak dengan sendirinya tentu berbeda-beda. Misalnya, Ada anak yang bisa belajar matematika dengan sendirinya, ada anak yang perlu bantuan.
Bagaimana dengan pelajaran agama? Jika memperlakukan agama sebagai “bagian dari keseharian” , maka “pelajaran agama” tidak perlu dimasukkan dalam “subyek” yang perlu diajarkan ke anak sebagai “formal instruction”. Keluarga lain mungkin perlu memasukkannya kedalam setiap subyek yang lain, sehingga jadi satu kesatuan.
Yang perlu jadi catatan adalah, anak belajar sebagaimana orang dewasa belajar, diantaranya yaitu, untuk meng-upgrade diri, memahami bagaimana dunia bekerja, untuk mengenal Tuhannya dan lingkungannya lebih baik. Belajar disini bukanlah belajar untuk menghadapi ujian/tes.
Baca Juga : Komunitas Belajar Homeschooling Di Jakarta
LALU KALAU BELAJAR HANYA 1 JAM PER -HARI , WAKTU TERSISA NGAPAIN ?
Dengan menganggap “formal teaching” hanya memerlukan 15 menit hingga 2 jam sehari, lalu, seharian itu anak ngapain aja ya??
Banyak orangtua yang selalu kuatir jika anak punya “waktu luang” yang “tersia-siakan”. Bagi anak yang suka kegiatan aktif, akan dianggap senangnya “main melulu”, sedangkan anak yang suka kegiatan pasif, akan dianggap senangnya “malas-malasan”.
Di lain pihak, orangtua lain mungkin ada rasa kuatir anak akan merasa bosan. Yang perlu diingat adalah, “membebaskan” anak untuk punya waktu luang artinya memberi kesempatan mereka untuk mengetahui dirinya sendiri, untuk punya pemikiran sendiri, dan untuk belajar melawan rasa bosan dengan punya kreativitas dan inovasi dari dirinya sendiri. Selain itu, mempunyai waktu “sendiri untuk diri sendiri” adalah skill yang sangat berguna bagi anak juga.
Tips berikut ini adalah dari Matt James :
1 . Membangun dan membentuk lingkungan rumah yang menarik untuk di eksplorasi, tergantung dari keputusan keluarga.
Satu keluarga akan membangun. perpustakaan keluarga dan memenuhi dengan koleksi-koleksi menarik, sementara yang lain akan merasa cukup dengan googling di internet. Satu keluarga memutuskan mematikan TV, sementara keluarga lain berlangganan TV kabel sebagai investasi.
Satu keluarga memutuskan menggunakan gadget seperti komputer, iPad, playstation, dan lain sebagainya sebagai bagian dari keseharian belajar, sedangkan keluarga lain memutuskan untuk menunda mengenalkan anak ke gadget sampe waktu tertentu. Menghindari praktik-praktik yang akan membuat anak jadi enggan membaca.
2. Dilibatkan dalam urusan rumah tangga (household chores) sebagai bagian dari lifeskill, seperti memasak, membersihkan rumah,dsb
3. Merencanakan kegiatan keluarga bersama dan field trip secara reguler sebagai bagian dari keseharian belajar
4. Terlibat dalam kegiatan di lingkungan rumah, sebagai bagian dari volunteering/kerja sosial
5. Mendaftar ke kursus/les yang berhubungan dengan hobi dan kesukaan anak.
6. Merencanakan play dates (kencan bermain) dengan sesama Homeschooler
Demikian sedikit penjelasan dan tips tentang bagaimana JADWAL HOMESCHOOLING. Jika masih ada kekurangan maka akan kami revisi dan update dikemudian hari.
Happy homeschooling!
Referensi :
Can One Hour Homeschool be effective? http://www.homeschooling-
One-Hour-A-Day Homeschooling http://www.homeschool.com/
Homeschool Schedules: Education in an Hour http://www.homeschooling-
Example Homeschool Weekly Schedule http://www.homeschooling-
Homeschool Hours per-Grade http://thehomeschoolhearth.
Sample Homeschool Schedule http://www.oklahomahomeschool.
How to begin Homeschooling http://www.oddparts.com/
How Long Does it Take to Homeschool? http://www.
Choosing Home School Curriculum: Knowing How To Evaluate Your Child’s Learning Can Help You Choose http://www.home-school-
Baca Juga : Manfaat Memilih Homeschooling Anak Bagi Orang Tua