Rasa bangga dan syukur terpancar dari wajah Amazing Grace, siswa Anak Panah Cyberschool, yang berhasil menembus ketatnya persaingan SNBT 2025 dan diterima di Universitas Padjadjaran (UNPAD), Fakultas Ilmu Hukum. Lolos di pilihan pertama menjadi bukti bahwa kerja keras, keyakinan, dan konsistensi belajar tak pernah mengkhianati hasil.
Dalam perjalanannya mempersiapkan diri untuk SNBT, Grace mengakui bahwa fokus utamanya adalah pada persiapan akademik. Sekitar 90% waktunya didedikasikan untuk memahami materi dan berlatih soal-soal yang relevan. Namun, ia menekankan bahwa yang paling penting bukan hanya menghafal, tetapi memahami konsep dasar dari setiap materi. Baginya, pemahaman yang kuat akan konsep akan mempermudah menyerap submateri yang lebih kompleks. Setelah itu, tryout menjadi senjata utama untuk mengukur seberapa siap ia menghadapi ujian sebenarnya.
Meski masa persiapannya tidak sampai satu tahun penuh, tantangan yang dihadapi cukup berat. Salah satu hal yang paling sulit menurutnya adalah berkelit dari keraguan diri sendiri. Rasa cemas dan takut gagal sempat menghantui, namun ia berhasil melewatinya dengan kepercayaan dan kerja keras.
Motivasi terbesar Grace dalam mengikuti SNBT adalah untuk membanggakan kedua orang tua, sekaligus sebagai bentuk pengakuan diri terhadap semua usaha yang sudah ia lakukan. “Aku ingin menunjukkan bahwa semua proses dan perjuangan ini memang layak untuk dihargai,” ungkapnya.
Selama masa persiapan, Grace juga mengikuti program bimbel intensif, yang menurutnya sangat membantu dalam menyusun strategi belajar yang terarah dan efisien.
Saat pengumuman kelulusan SNBT keluar, Grace tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Ia mengaku sangat bersyukur dan bangga pada dirinya sendiri karena telah melewati masa-masa penuh tekanan dan berhasil menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Ia diterima di pilihan pertamanya, UNPAD, jurusan Ilmu Hukum. Selain itu, ia juga mendaftarkan diri ke UNDIP sebagai pilihan kedua, tetap dengan program studi Ilmu Hukum.
Kini, setelah berhasil lolos ke kampus impian, Grace belum merancang rencana jangka panjang. Fokusnya saat ini adalah beradaptasi dengan dunia perkuliahan, baik dari segi lingkungan maupun budaya belajarnya. “Aku ingin pelan-pelan membentuk ritme baru, mengenali sistem perkuliahan, dan tumbuh di dalamnya,” ujarnya.
Cita-cita yang ia usung pun tidak dibatasi pada satu bentuk atau profesi tertentu. Ia lebih ingin membuka diri pada banyak pengalaman dan tetap melakukan hal-hal yang ia sukai. “Aku ingin punya pengalaman di banyak hal dan terus explore apa yang aku suka.”
Menutup kisahnya, Grace memberikan pesan mendalam untuk Anak Panah Cyberschool, tempat ia menimba ilmu selama ini. “Anak Panah sudah jadi bagian besar dari aku. Sekolah ini memberi aku banyak pengalaman dan kenangan. Bukan cuma pelajaran akademik, tapi juga nilai-nilai non-akademik yang sangat berarti.”
Dengan semangat dan kepercayaan diri yang ia miliki, Amazing Grace kini siap melangkah ke dunia baru. Kisahnya menjadi bukti bahwa dengan ketekunan dan keberanian menghadapi keraguan, siapapun bisa mencapai impiannya.