MARCIANO LOLOS SNBT DAN DITERIMA DI ITB

Satu lagi kabar membanggakan datang dari Anak Panah Cyberschool. Marciano, salah satu siswa angkatan 2025, berhasil menembus ketatnya persaingan SNBT dan diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB), tepatnya di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), rumpun Teknik Sipil.

Sejak awal, ITB sudah menjadi kampus impian Marciano. Keinginannya untuk masuk ke jurusan Teknik Sipil tidak muncul begitu saja, melainkan sudah tumbuh sejak ia masih kecil. “ITB memang sudah kampus impian saya sedari kecil, dan kebetulan ITB merupakan universitas terbaik Indonesia untuk jurusan yang saya minati,” ungkapnya.

Dalam mempersiapkan diri menghadapi SNBT, Marciano mengakui bahwa banyak hal yang harus disiapkan, mulai dari kesiapan mental hingga pemahaman terhadap materi-materi yang bahkan tidak diajarkan secara formal di sekolah. Ia menyarankan buku kumpulan soal UTBK seperti Wangsit atau The King sebagai bahan latihan, di samping banyak soal yang bisa diakses secara gratis melalui internet.

“Kalian punya privilege bersekolah di Anak Panah, hanya belajar 2 jam per hari. Jadi gunakan waktu luang kalian untuk belajar dan latihan soal,” katanya memberi semangat kepada adik-adik kelasnya.

Marciano sendiri sudah mulai mempersiapkan diri sejak kelas 11. Namun, ia juga memberi harapan bagi siswa yang baru serius belajar saat duduk di kelas 12. “Jangan putus asa, saya yakin kalian masih bisa mengejar materi yang tertinggal,” tambahnya.

Di balik ketekunan belajar yang ia jalani, Marciano juga menghadapi tantangan berat, yaitu rasa takut gagal. Bahkan setelah belajar keras selama satu tahun penuh, rasa khawatir itu masih terus menghantuinya. Namun ia belajar untuk menyerahkan hasil akhirnya kepada Tuhan. “You’ve done enough, so now let God do the rest,” ucapnya dengan penuh keyakinan.

Selain belajar mandiri, Marciano juga mengikuti bimbingan belajar di INTEN sebagai tambahan. Ia merasa belajar otodidak saja tidak cukup untuk menghadapi kompleksitas soal SNBT. Dengan persiapan yang matang dan dukungan yang tepat, ia pun berhasil mewujudkan mimpinya.

Saat pengumuman hasil SNBT keluar, Marciano mengaku nyaris tak percaya. “Semuanya masih terasa seperti mimpi,” ujarnya singkat. Selain ITB, ia juga mendaftar ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), tetap dengan jurusan Teknik Sipil sebagai pilihan utama di kedua kampus tersebut.

Kini setelah diterima di ITB, Marciano sudah mulai belajar materi pretest masuk kampus dan bersiap menghadapi sistem TPB (Tahap Persiapan Bersama) yang menjadi tantangan awal bagi mahasiswa baru. Ia berharap bisa terus belajar giat untuk meraih IP tinggi dan akhirnya mendapatkan prodi impiannya di dalam FTSL.

Cita-citanya sederhana namun penuh makna: menjadi orang sukses dan membahagiakan orang-orang di sekitarnya, terutama kedua orang tuanya.

Mengakhiri obrolan, Marciano menyampaikan kesan mendalam terhadap pengalaman sekolahnya di Anak Panah Cyberschool. “It’s really been an honour going to school here. Saya merasa bangga bisa sekolah di Anak Panah selama 7 tahun. Karena keleluasaan jam belajar, saya bisa fokus lebih dibanding teman-teman saya di sekolah formal.”

Ia pun memberikan pesan khusus kepada siswa-siswa yang akan naik kelas 12. “Saya ucapkan semangat dan saya berharap kalian juga bisa lulus di kampus impian kalian dimanapun itu, dan mengejar apa yang sudah kalian impikan dan cita-citakan.”

Dengan kisah perjuangan dan pencapaiannya, Marciano menjadi salah satu contoh nyata bahwa disiplin, strategi belajar yang tepat, dan keyakinan diri adalah kunci untuk meraih cita-cita, sekalipun itu berada di kampus sekelas ITB.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

Buka Whatsapp
1
Butuh Bantuan?
🎓 Sekolah Anak Panah
Hai! Selamat datang di Anak Panah Cyberschool 😊 Ada yang bisa kami bantu?