KISAH KHALIFAH MENUJU GOLDEN TICKET

Khalifah Al Zahran, siswa kelas 12 IPA dari Sekolah Anak Panah, baru saja menorehkan prestasi gemilang dengan mendapatkan Golden Ticket ke Institut Pertanian Bogor (IPB). Prestasi ini diraihnya melalui program Future Agile Leader Program (FALP), sebuah ajang pencarian bibit pemimpin muda terbaik dari seluruh Indonesia. Dari 4.700 peserta, Khalifah menjadi satu dari 20 siswa terpilih yang berhasil meraih golden ticket.

Perjalanan Panjang Mengikuti FALP

Khalifah menceritakan, ia mengikuti program FALP selama tiga bulan, dari November 2024 hingga Januari 2025. Syarat utama untuk mengikuti program ini adalah aktif di OSIS atau ekstrakurikuler. Khalifah sendiri sebelumnya menjabat sebagai sekretaris OSIS di SMA Cendrawasih sebelum pindah ke Sekolah Anak Panah. Ia mengetahui informasi FALP dari grup Forum OSIS Daerah.

Proses seleksi FALP sangat ketat. Dari 4.700 peserta yang mengikuti webinar awal, disaring menjadi 750 orang. Khalifah harus mengerjakan berbagai tugas, mulai dari membuat resume, poster kreatif, hingga video klip organisasi. Ia berhasil lolos ke tahap Mentoring Leader Group Discussion, di mana peserta ditantang untuk memecahkan masalah dari jurnal ilmiah IPB dan mempresentasikan solusinya.

Proyek Sosial dan Leadership Camp

Dari 750 peserta, Khalifah berhasil masuk dalam Top 75 Best Leader dan diwajibkan menjalankan proyek sosial. Ia memilih bidang pendidikan di wilayah Cinere yang padat penduduk dan memiliki keterbatasan ekonomi. Proyeknya berfokus pada kegiatan belajar sambil bermain di sebuah panti asuhan. Tantangan terbesar datang saat ia dan timnya harus beradaptasi dengan kehadiran anak-anak berkebutuhan khusus yang tidak diinformasikan sebelumnya.

Puncak dari program ini adalah Lead Camp di IPB, yang diselenggarakan mirip sidang parlemen remaja. Di sini, 20 peserta terbaik dipilih berdasarkan hasil proyek dan kemampuan kepemimpinan mereka. Khalifah terpilih sebagai salah satu dari 20 orang tersebut dan berhak mendapatkan Golden Ticket IPB, yang memberikannya kebebasan memilih jurusan tanpa uang pangkal.

“Awalnya saya ingin masuk kedokteran, tapi belum rezeki. Golden ticket ini seperti hadiah tak terduga. Saya juga belajar banyak—dari menulis laporan, proposal, hingga public speaking,” ujar Khalifah.

Pesan untuk Generasi Muda

Ke depannya, Khalifah berencana untuk terus aktif di dunia organisasi saat kuliah dan berambisi untuk berpartisipasi dalam kegiatan tingkat nasional. Ia juga berpesan kepada adik-adik kelasnya: “Mulailah dari organisasi sekolah. Libatkan banyak pihak, buat kegiatan yang seru tapi punya nilai dan visi. Jangan takut mulai dari yang kecil.”

Sebagai penutup, Khalifah juga menyampaikan kesan mendalam untuk Sekolah Anak Panah. “Anak Panah menyelamatkan saya. Dari segi pembelajaran bagus, fleksibel, dan saya merasa diterima di sini,” katanya.

About the Author

You may also like these

Testimonial