Bulan ini, Bulletin Anak Panah kedatangan sosok inspiratif: Ariya Kassapa, siswa kelas 6 yang baru saja mengikuti turnamen internasional Asia Pacific Cup di Singapura. Lahir di Bekasi pada 4 November 2013, Ariya yang kini berusia 12 tahun bermain sebagai shooting guard di klub Warriors. Yuk, kenalan lebih dekat!
PROFIL SINGKAT
Cita-cita: Pemain Basket Profesional
Nama: Ariya Kassapa
Posisi: Shooting Guard (Warriors)
Umur: 12 Tahun
Prestasi: Asia Pacific Cup 2025 (Singapura), Kerjurkot Jakarta Selatan 2025, Kejurda 2025, dll.
Role Model: Stephen Curry
Ariya mulai bermain basket sejak umur 9 tahun. Alasannya sederhana tapi kuat: basket seru, cepat, dan bikin dia bisa kompak bareng teman-teman. Dari latihan rutin, ikut seleksi, hingga akhirnya lolos mewakili klub ke Singapura—semua dijalaninya dengan semangat tinggi.
Pengalaman Bertarung di Kancah Internasional
Saat tahu akan bertanding di luar negeri, Ariya mengaku campur aduk: senang, nggak nyangka, tapi juga deg-degan. Persiapannya pun serius—latihan dua kali seminggu di Bandung, menjaga pola makan, dan memperkuat fisik. Tantangan terbesar di Singapura? Adaptasi dengan cuaca, lapangan, dan lawan yang bermain jauh lebih cepat. Namun Ariya tetap bisa menyesuaikan diri.
Menurutnya, suasana pertandingan di sana jauh lebih disiplin dan profesional. Dari semua lawan, tim Filipina adalah yang paling berkesan—apalagi karena mereka membawa Timnas KU12. Di luar lapangan, Ariya senang bisa bertukar cerita dan pengalaman dengan pemain dari berbagai negara.
Pelajaran dan Prestasi
Dari turnamen internasional ini, Ariya belajar pentingnya disiplin, kerja sama, dan mental yang kuat. Ia juga mengakui kemampuannya meningkat: lebih percaya diri, lebih cepat membaca permainan, dan lebih siap menghadapi tekanan. Tidak heran, karena ia sudah sering ikut kompetisi seperti Kerjurkot Jakarta Selatan 2025, Kejurda 2025, PYBC, YBA, 3C, hingga 3Dekade.
Role model-nya? Stephen Curry, tentu! Buat Ariya, Curry membuktikan bahwa tinggi bukan segalanya—kerja keraslah yang membuatnya hebat.
Keseimbangan dan Mimpi ke Depan
Meski aktif di basket, Ariya tetap menjaga sekolah sebagai prioritas. Latihan sore, PR dikerjakan lebih dulu, semua diatur dengan disiplin. Cita-citanya adalah menjadi pemain basket profesional dan menginspirasi anak-anak lain.
Terakhir, Ariya menyampaikan rasa terima kasih untuk orang tua, pelatih, sekolah, dan tim yang selalu mendukungnya:
“Semoga kita bisa terus berkembang dan membawa nama baik Indonesia.”

