Sekarang hampir semua anak dan remaja punya akses ke media sosial kayak WhatsApp, Discord, Instagram, dan lainnya.
Asyik sih, bisa ngobrol sama teman, kirim meme lucu, atau main game bareng. Tapi… jangan sampai kita lengah, karena ada juga bahaya tersembunyi di balik serunya dunia digital ini!
APA AJA SIH BAHAYANYA?
1. CYBERBULLYING
Sebanyak 87% anak-anak Indonesia telah mengakses media sosial sebelum usia 13 tahun, dengan sebagian besar mulai mengenal media sosial pada usia 6 hingga 7 tahun.
Apakah kalian pernah melihat atau mengalami, tiba-tiba dijulidin, dikatain, disindir di grup WA atau Discord?
Itu disebut cyberbullying dan bisa membuat stres. Bahkan orang dewasa di Korea banyak yang bunuh diri karena stres di media sosial.
Bisa dibayangkan jika kalian yang masih usia anak-anak mengalaminya?
Data dari UNICEF: sekitar 48% anak Indonesia mengalami cyberbullying, bahkan sampai masuk ke rumah sakit jiwa karena gangguan mental.
Sudah siapkah kalian bertarung di sosial media?
2. KONTEN TIDAK PANTAS
Walaupun film di bioskop dan televisi sudah mendapat sensor dari pemerintah sesuai usia, di media sosial tidak ada sensor semacam itu.
Sensor adalah dari pengguna sendiri.
Jika kadang kamu melihat hal-hal negatif dan tidak nyaman, kalian sebaiknya tidak meneruskan aktivitas di grup tersebut. Karena makin lama, hal itu bisa berubah jadi menyenangkan dan kecanduan.
Untuk yang belum siap, ini bisa berbahaya bagi mentalnya.
KPAI mencatat: ada banyak kasus anak jadi korban konten porno dan kejahatan online karena diawali oleh rasa ingin tahu.
3. CAPEK MENTAL
Bermain di media sosial kadang bisa menguras emosi dan perhatian kamu, yang energinya sebenarnya bisa lebih bermanfaat untuk kegiatan lain.
Pernahkah kamu sadari:
- Kamu jadi gampang sedih?
- Mudah tersinggung?
- Susah tidur?
- Kurang percaya diri?
Itu karena kamu terlalu sering melihat kehidupan jauh dan berbagai masalah yang sebenarnya bukan masalahmu.
Coba batasi screen time kamu, dan mulai gunakan gadget untuk berkarya.
Dijamin waktu kamu akan habis, tapi ada hasilnya.
4. KURANG SOSIALISASI ASLI
Kalau di Anak Panah, belajar menggunakan komputer dan HP hanya maksimal 2 jam sehari, bukan?
Nah, kalau sisanya masih kalian gunakan bukan untuk belajar, tapi untuk sosialisasi, hendaknya itu sosialisasi yang membangun, seperti:
- Mengerjakan tugas bersama
- Belajar bersama
Gunakan waktu juga untuk berkomunikasi dengan orang tua, kakak atau adik, tetangga, atau ART di rumah, sehingga keterampilan berbicara kalian menjadi terasah.
Atau… kalian bisa juga menggunakan gadget untuk membuat konten-konten bicara sendiri.
Mungkin bukan untuk diposting, tapi ditonton sendiri.
Dari situ kalian bisa belajar:
- Apa yang kurang
- Apa yang perlu diperbaiki dari cara bicara kalian