Ajang Presentasi Bakat Anak Homeschooling
Semua anak pada dasarnya dilahirkan dengan punya bakat POTENSI dan KECERDASAN yang berbeda – beda. Mereka terlahir dengan dibekali suatu KEUNIKAN dan KEISTIMEWAAN yang seiring dengan waktu akan terlihat semakin CEMERLANG atau REDUP.
Peran orang tua & Guru sebagai COACH paling penting adalah, mengenali, menghormati kemudian memupuk proses pertumbuhan alami dan unik anak-anak kita tersebut agar segala Keunikan dan keistimewaanya makin berkembang dan untuk membentuk anak-anak tersebut sesuai dengan POTENSI nya Masing – Masing. Dengan menerapkan kemahiran membesarkan anak secara positif, orang tua dapat belajar mendukung proses pertumbuhan alami anak-anaknya dan menghindari campur tangan yang hanya akan menghambat.
Untuk mengakomodir hal tersebut Anak Panah Cyberhomeschooling menyelenggarakan festival Suara Anak dengan tema ‘Belajar Dimana Saja, Kapan Saja dengan Siapa Saja‘. yang bertujuan mendengarkan Presentasi dari Potensi anak – anak tersebut, Event yang digelar dengan persiapan yang cukup singkat ini mendapat restu dari GUBENUR DKI – BASUKI TJAHAJA PURNAMA untuk diadakan di “BALAI AGUNG “, KANTOR GUBERNUR DKI Jakarta pada tanggal 20 September 2016.
Event tersebut di adakan karena terinpirasi dari festival suara anak yang pioner diawali oleh Bapak Bukik, untuk acara ini hanya kalangan siswa siswi Anak Panah Cyberhomeschooling, orangtua siswa, guru , pembina dan pengurus Anak Panah serta tamu undangan. Pada event tersebut yang dibuka oleh Pembina Anak Panah – disampaikan bahwa setiap anak ibaratnya seperti anak panah ditangan pahlawan. Pahlawan itu bisa siapa saja ; orangtua, guru, pembina ,dll – dan merekalah yang bisa mengarahkan kemana baiknya si “anak panah” ini akan melesat. Dan tentunya sebagai “pemanah” yang baik , tidak akan mengarahkan anak panah ke arah yang sia-sia atau arah yang salah. Semuanya ingin diarahkan ke sasaran yang tepat. Tetapi masing-masing anak panah pun ternyata memiliki keunikan yang berbeda – beda dan tidak sama.
Demikian kira-kira filosofi dari Anak Panah. Mengutip dari kisah Thomas Alfa Edison yang mengalami peristiwa”buruk” dalam perjalannya sebelum menjadi seorang penemu. Dimana sewaktu kecil dianggap “bodoh” – mungkin sebagai pemanah dalam hal ini ; orangtua dan guru, kita harus lebih hati-hati dalam memberikan CAP kepada anak-anak yang kita tangani. Tidak ada seorang anak yang terlahir BODOH, yang ada adalah kemampuan yang belum terasah dan kendi yang belum terisi dengan maksimal. Ibarat Smartphone / ponsel pintar pun kalau baru dibeli masih seperti HP biasa , kalau sudah diinstal macam-macam baru kelihatan “SMART” nya dan kalau jatuh ditangan orang yang tidak mampu menggunakan nya maka tidak akan ada bedanya dengan HP biasa.
SETIAP anak itu jenius. Tapi jika engkau menguji ikan dari kemampuannya memanjat pohon, maka ikan di sepanjang sisa hidupnya ikan itu percaya bahwa dia bodoh.
Albert Einstein – Kehidupan
Tujuan diadakannya acara Festival Suara Anak adalah agar memberikan satu momen untuk kita orang dewasa duduk diam , mendengarkan dan meng-apresiasi ; suara dari setiap anak yang mengutarakan apa yang menjadi kesukaannya masing-masing. Setiap anak bebas dengan gaya dan caranya sendiri. Nilai tertinggi dari segalanya adalah mereka BERANI untuk BERBAGI CERITA di depan orangtua, teman dan khalayak lainnya. Ini adalah suatu bekal di masa depan yaitu ; KEPERCAYAAN DIRI. Dengan kepercayaan diri, seseorang bisa melangkah kemana saja dan mencoba apa saja. Tanpa kepercayaan diri, sepandai apapun manusia, dia tidak akan pernah kemana-mana.
Ada sekitar 20 anak yang tampil sebagai Presentan pada event tersebut dengan bakat yang berbeda-beda. Mari kita tampilkan mereka :
Jonathan, adalah siswa Kelas 9 yang lulus tahun 2016 dari anak Panah, tetapi saat ini melanjut ke sekolah formal di terima di Binus Internasional Highschool di kelas 10, dan dia sangat menyukai dunia Robotik. Pada penampilannya Jonathan menceritakan jenis-jenis Robot yang dia ketahui, kenapa dia menyukai Robot dan yang teristimewa adalah Robot ciptaannya yang dibuat dalam waktu 1 hari saja.
Namanya Anatha kelas 8, menyukai dunia sosial media dan mengamati masalah sosial. Anatha menyoroti masalah cyberbullying yang menjadi fenomena di kalangan anak-anak saat ini. Tanpa kita sadari ; dengan perkataan dan gambar-gambar di sosial media kita bisa mem’bully’ orang lain dan itu tidak baik.
Namanya Junior umur 6 tahun yang menyukai permainan rancang bangun. Anak kecil yang sepertinya berbakat menjadi Arsitek ini senang dengan permainan Minecraft karena merangsang imajinasinya untuk mencipta apa saja. Yang teristimewa Junior juga sudah membuat rancangan sekolah Anak Panah di masa depan loh….
Namanya Indira Agatha siswi kelas 11 ini menekuni olah raga Polo Air dan sebagian besar waktunya digunakan untuk latihan. Dari latihan – latihan yang intensif dia belajar disiplin dan semangat , sehingga bisa mendapatkan beberapa medali dalam kejuaraan polo air nasional.
Amazing, 8 tahun menggemari dunia tarik suara, selain juga membuat komik dan bermain musik. Sejak kecil dia sudah mengasah bakat tarik suaranya dengan sering tampil di berbagai acara televisi. Pahit manis di dunia kompetisi sudah pernah dijalani dan itu membuatnya belajar banyak hal, salah satunya percaya diri, disiplin dan belajar berinteraksi dengan orang dewasa.
Ikhwan salah satu lulusan tahun 2016 Anak Panah yang akhirnya berhasil masuk ke Fakultas Hukum sudah membuktikan bahwa siswa Homeschooling bisa diterima di perguruan tinggi tanpa masalah. Ikhwan yang menyukai interaksi sosial dengan berbagai kalangan di masyarakat , sangat aktif di berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat dan sangat peduli terhadap pendidikan anak-anak.
Keandro Daffa Abimanyu , 6 tahun seorang Traveller cilik yang sudah mengunjungi berbagai negara di dunia berbagi pengalaman seru nya berada di setiap negara. Yang unik adalah Keandro bisa mengingat detail perjalanan dan hal-hal yang terjadi di tiap negara. Keren.
Emily kelas 3 , seorang Chef cilik yang suka berkutat di dapur dan meracik resep yang menarik. Karena Emily masih kecil maka resep yang dibuat juga gak ribet. Emily menampilkan resep cara membuat bola-bola coklat yang bisa langsung kita praktekkan lho..
Jeremy Eliezer Kambey siswa kelas 11 yang sangat menyukai seni musik. Saking sukanya dia sampai mengamati jenis-jenis musik , karakter aransemen dan bisa memainkan beberapa alat musik.
Kenneth Diego , 6 tahun – si kecil ceriwis ini menyukai Robotik juga lho…dia sudah membuat beberapa kreasi Robot dengan menggunakan Lego.
Penampilan keren dari Bianca kelas 8 dan Rafi Maulana kelas 11 yang berkolaborasi dadakan menunjukkan kesukaan mereka bermusik. Kalau Bianca suka sekali menyanyi maka Rafi suka sekali bermain musik. Dan hasil latihan bareng mereka ini adalah penampilan yang oke punya.
Anastacia Chyrstalia Vaness murid Anak Panah yang jauh-jauh datang dari Bogor untuk menceritakan kegemarannya pada dunia Seni tari. Talia sudah pernah mengikuti berbagai kompetisi dan tampil di beberapa event penting. Talia senang mengasah bakat menarinya dengan terus mempelajari khususnya tarian tradisional.
Lagi-lagi ada chef cilik Karen , 6 th yang menceritakan kegemarannya memasak. Dan dia menampilkan cara menyiapkan bubur bayi. Rupaya Karen mempunyai cita-cita ingin menjadi Ahli Gizi lho.. unik khan ?
Kemudian kita dihibur penampilan siswi kelas 4 , Theresia yang membawakan lagu di Piano. Theresia kelihatannya sangat mantap memainkan jari nya di tuts piano dan mungkin kelak dia akan jadi Pianis handal asal rajin dan semangat latihan.
Aisha Bella siswi kelas 7, menceritakan tentang kegemarannya menggambar. Bella suka banget menggambar sampai di kelas pun jadi suka ditegur guru gara-gara menggambar melulu. Tapi memang gambarnya bagus-bagus lho. Tingkatkan terus kemampuan nya ya Bella.
Satu lagi ahli robot masa depan , Ron Jatiman Castillo kelas 7 yang menceritakan kegemarannya akan Lego Robotik. Koleksi Lego nya sangat banyak sekali dan kalau sudah berkutat dengan Lego , Ron bisa tekun banget.
Ron yang sedari kecil bersekolah di Amerika ini sangat senang bisa belajar di Anak Panah karena bisa memperlancar bahasa Indonesia nya dan belajar adaptasi di Indonesia.
Penampilan “berani” lainnya adalah dari Trinita Lumban Tobing. Kenapa disebut berani ? karena Trinita yang kelas 3 ini ternyata aslinya pemalu sekali. Pada waktu sebelum tampil, Trinita sempat cemas dan ragu-ragu. Untung dengan semangat dari orangtua nya, Trinita bisa menepis segala keraguannya dan tampil sempurna ber cas-cis-cus dalam bahasa Inggris menyampaikan Story telling di hadapan semua orangtua dan teman-teman. Good Job !
Seluruh penampilan presentan ditutup dengan sempurna dengan tampilnya William seorang Film maker muda yang menampilkan karya film komedi nya yang membuat seluruh hadirin sangat terhibur. William juga suka meng upload karya nya di youtube lho. Hebat William !
Di akhir acara semua presenter yang sudah tampil luar biasa, mendapat apresiasi berupa Piagam dan Tanda Mata dari Anak Panah cyberhomeschooling. Rencananya acara ini akan digelar setiap 5 bulan sekali dan akan dibuka untuk umum, karena kami juga ingin mendengar cerita dari anak-anak Indonesia lainnya yang mau berbagi hal-hal seru tentang kesukaannya. Sampai jumpa di event Festival Suara Anak selanjutnya ya.
Baca Juga : Studi Literatur Di Perpustakaan Nasional