MENGGAPAI MIMPI MELALUI BALLET

FLORA CHENITA

Flora Chenita, siswi kelas 11 IPS Anak Panah. Lahir diMedan pada 19 Februari 2007, Flora kini berusia 17 tahun. Flora mengenal balet berkat lingkungan keluarganya. “Nenek punya sekolah balet di Medan dan mama juga terlibat. Jadi, karena lingkungan sekitar, saya jadi mengikuti,” ujarnya. Sejak itu, Flora telah menjalani intensif training selama 2,5 tahun sejak umur 8 tahun, dan kini sudah sembilan tahun berlatih secara intensif untuk menjadi penari profesional.

Rutinitas latihan Flora cukup padat. Ia berlatih setiap hari kecuali Senin, mulai dari pukul 10.30 pagi hingga 12 siang. Selain latihan balet, ia juga rutin ke gym untuk membentuk kekuatan tubuh sebagai penari. Flora tidak hanya berlatih di Indonesia, tetapi juga di Valley Academy dan Manila. Sejak 2016, Flora telah mengikuti berbagai perlombaan internasional, seperti di Hongkong, dan berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi:

  • Gold Medal in World Ballet Grand Prix SG
  • 1st Place in Asian Elite Dance Competition Best Overall Repertoire Junior in BIDC
  • 3rd Place Contemporary SCDIBC Regionals, dan masih banyak lagi

Meski jadwalnya padat, Flora memilih untuk focus sepenuhnya pada balet dan tidak menekuni kegiatan lain.Dalam keluarganya, hanya Flora yang menekuni balet sebagai karir. Dukungan penuh dari orang tuanya sangat berarti baginya, termasuk saat ia harus berangkat ke Manila untuk latihan. Menurut Flora, salah satu tantangan terbesar adalah rasa lelah dan jenuh. “Kadang jenuh ada, jadi saya melakukan halhal lain di luar balet saat sedang jenuh,” katanya. Namun, ia menegaskan bahwa seluruh kegiatan baletnya selalu didukung oleh orang tuanya.

Selama sembilan tahun berlatih, Flora merasakan banyak manfaat dari balet. Dari segi fashion, ia bisa mengikuti tren, sementara dari segi disiplin, balet sangat membantu. Manfaat lainnya adalah tubuh yang lebih lentur dan kuat, berkat latihan di gym yang rutin ia lakukan. Flora mengakui bahwa pernah mengalami cedera di awalawal karirnya.

Namun, dengan latihan di gym, ia berhasil memperkuat tubuhnya sehingga kini jarang cedera. “Gym penting sekali dalam membentuk kekuatan dan melatih kelenturan badan,” jelasnya. Terakhir, Flora sangat berterima kasih kepada sekolah Anak Panah Homeschooling. “Jadwal sekolahnya sangat fleksibel, jadi pendidikan akademis saya bisa terlaksana dengan baik dan saya bisa lebih leluasa mengikuti kegiatan balet,” tutupnya. Flora Chenita adalah contoh nyata bahwa dengan dedikasi, disiplin, dan dukungan penuh dari keluarga, mimpi menjadi penari balet profesional dapat diraih. Semoga kisah Flora menginspirasi banyak anak muda lainnya untuk mengejar mimpi mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *