Kabar membanggakan datang dari salah satu siswa Anak Panah Cyberschool, Timothy Tobing, yang berhasil lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 dan diterima di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), jurusan Teknik Elektro. Prestasi ini menjadi bukti bahwa konsistensi dan fokus dalam belajar mampu mengantarkan siswa ke gerbang perguruan tinggi negeri.
Dalam wawancara yang dilakukan belum lama ini, Timothy mengungkapkan bahwa dirinya mulai mempersiapkan SNBT sejak bulan Desember 2024. Ia memilih untuk fokus mempelajari topik-topik yang memang diujikan dalam seleksi, dan tidak membebani diri dengan materi di luar itu. “Saya belajar tentang topik yang ditesnya saja. Ada modulnya, saya pakai itu,” ujarnya.
Namun, perjalanan persiapannya tidak sepenuhnya mulus. Suasana rumah yang sering bising akibat aktivitas konstruksi dan kendaraan berat seperti truk menjadi tantangan tersendiri baginya. Meski demikian, ia tetap berusaha menjaga konsistensi belajar di tengah kondisi yang kurang kondusif.
Untuk mendukung proses belajarnya, Timothy juga mengikuti program bimbingan belajar di sebuah lembaga bernama Kursurpintar. Dari lembaga tersebut pula ia mendapatkan arahan dalam memilih kampus tujuan. Unsika menjadi pilihan pertama, sementara pada pilihan kedua hingga keempat ia diarahkan untuk mencantumkan universitas dan politeknik negeri lainnya sebagai opsi cadangan.
Ketika pengumuman hasil SNBT keluar, perasaan yang muncul dalam diri Timothy cukup sederhana namun dalam: tenang. Ia merasa lega bahwa perjuangan panjangnya akhirnya membuahkan hasil. Di balik pilihannya pada jurusan Teknik Elektro, tersimpan motivasi besar untuk mendalami bidang yang memang ia minati sejak lama. “Saya ingin tetap mengikuti apa yang menjadi interest saya,” katanya.
Soal cita-cita, Timothy tak muluk-muluk. Ia berharap kelak bisa memberi manfaat, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi masyarakat dan negara. Keinginan tersebut menjadi arah yang ingin terus ia jaga selama menempuh pendidikan tinggi.
Selama bersekolah di Anak Panah Cyberschool, Timothy merasa mendapat banyak dukungan, terutama dalam hal persiapan menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi. Ia mengapresiasi pendekatan para guru yang fokus membimbing siswa dengan materi-materi yang relevan, serta penyediaan try out yang membantu siswa menilai kesiapan mereka. “Tetap konsisten dengan pelajaran dalam situasi apapun,” pesannya, singkat namun penuh makna.
Dengan langkah awal yang meyakinkan ini, Timothy bersiap menapaki jenjang baru dalam kehidupannya. Perjuangannya menjadi bukti bahwa dengan niat, kerja keras, dan dukungan yang tepat, pintu kampus impian bisa terbuka lebar bagi siapa saja.
