Rabu, 24 Mei 2017 Anak Panah Homeschooling & Cyberschool kali ini mengadakan kunjungan belajar khusus untuk siswa/i tingkat SMP dan SMA. Rabu, 24 Mei 2017 siswa/i SMP dan SMA Anak Panah Homeschooling & Cyberschool mengunjungi Museum POLRI yang terletak di Jalan Trunojoyo No. 3 Jakarta Selatan. Museum ini tergolong Museum baru yang berdiri sejak Tanggal 29 Juni 2009 dan diresmikan oleh Kepala Kepolisian Negara pada saat itu yaitu bapak H. Bambang Hendarso Danuri, MM. Museum ini sendiri berisi sejarah perkembangan Polisi di Indonesia serta berbagai macam hal-hal yang berhubungan dengan kepolisian. Didepan Museum POLRI kita dapat melihat 2 buah kendaraan yang digunakan oleh kepolisian Indonesia yaitu Panser M8 yang digunakan ketika terjadi huru hara atau demonstrasi & Helikopter BELL 206 yang digunakan dalam patroli udara.
Seperti biasa sebelum memulai kegiatan kunjungan belajar siswa/i mengisi absen serta mengambil ID Crad kepada salah satu guru pendamping, kunjungan kali ini berbeda dengan kunjungan beberapa hari silam yang diikuti oleh siswa/i Sekolah dasar. Berhubung siswa/i SMP dan SMA dianggap sudah cukup dewasa untuk menertibkan diri, maka kunjungan kali ini hanya diikuti oleh kurang lebih 4 orang guru pendamping saja. Namun demikian para siswa/i sebagian besar juga didampingi oleh orang tua yang berjumlah sekitar 20 orang. Sedangkan jumlah dari siswa/i itu sendiri sekitar 40 orang.
Langkah selanjutnya para siswa/i memasuki area Museum POLRI dimana pada awal Masuk ke museum ini siswa/i bisa melihat Tribrata & Catur Prasetya. Tribrata sendiri adalah nilai dasar yang merupakan pedoman moral dan penuntun nurani bagi setiap anggota Polri serta dapat pula berlaku bagi pengemban fungsi kepolisian lainnya, Sedangkan Catur Prasetya adalah janji dari kepolisian yang diambil dari amanat Patih Gajah Mada yang merupakan 4 tekad yang ditunjukkan kepada pengawal/bhayangkara yang mengawal kerajaan Maja pahit menuju kemenangan. Selain tulisan diatas ada juga nama-nama polisi yang gugur dalam bertugas serta Teks Pidato dari Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno dalam Hari Proklamasi ke VI yang berjudul Hukum & Moral. Selain itu juga ada sebuah mobil patroli yang digunakan polisi Indonesia untuk berpatroli.
Sebelum mendengarkan pengarahan dari kepala Sekolah, siswa/i dan orang tua dipersilahkan untuk menyimpan tasnya didalam loker. Pengarahan berlangsung kurang lebih 20 menit dan kemudian siswa/i SMP dan SMA Anak Panah Homeschooling & Cyberschool digiring untuk mulai mengelilingi Museum dengan dipandu oleh POLWA-POLWA yang cantik dan ramah.
Rute pertama siswa/i diarahkan untuk menuju lantai 2 melewati jalur depan Museum. Di lantai dua terdapat berbagai macam Ruangan yang masing-masing ruangan memiliki koleksi yang berbeda-beda yaitu Ruangan Kesatuan, Ruangan Simbol Kepolisian, Ruangan kepahlawanan, Ruangan Penegakkan Hukum, Ruangan Labfor & Identifikasi dan Kids Corner. ruangan Sejarah Pendidikan Polri. Dimana diruangan ini menjelaskan sejarah pendidikan awal polri dari tahun ketahun & juga menyimpan berbagai macam seragam yang dikenakkan anggota polri. Dimana ketika berada diarea ini siswa/i diperkenalkan dengan beberapa seragam diantaranya, seragam pariwisata dan seragam tugas. Ruangan Kesatuan berisi mengenai bagian-bagian yang ada di dalam tubuh polri beserta kewajibannya. Di ruangan ini juga terdapat berbagai macam model kendaraan patroli laut & udara, seperti beberapa jenis kapal, jenis pesawat, dan juga berisi berbagai macam-macam atribut & hal-hal yang berhubungan dengan kepolisian seperti topi, tanda pangkat, Hymne Polri, lambang polri, lambang kepolisian daerah & beberapa contoh foto pakaian seragam yang dikenakan oleh polisi Indonesia.
Baca Juga: Belajar Ke Kapal Perang TNI AL
Selanjutnya siswa/i memasuki ruangan penegakan hukum kepolisian, berisi beragam kasus & pekerjaan yang dilakukan oleh polri mulai dari Pembunuhan, Kejahatan dunia maya, kejahatan Narkoba, Penculikkan, Pembalakkan Ilegal sampai pengamanan Event tertentu serta kasus-kasus terkenal yang menyita perhatian masyarakat. Diruangan ini juga ada peralatan pendeteksi uang & dokumen palsu serta Robot Pendeteksi Bom RAT G2N. Para siswa/i dipersilahkan duduk untuk mendengarkan pengarahan dari kakak-kakak POLWAN yang memberikan sosialisasi mengenai bahaya NARKOBA, PELECEHAN SEKSUAL, dan juga PENCULIKAN ANAK. Siswa/i juga sangat antusias ada beberapa diantara mereka melontarkan pertanyaan kepada kakak POLWAN dan dijawab dengan jawaban yang cukup memuaskan.
Setelah itu siswa/i dipersilahkan untuk memasuki bioskop POLRI yang berada dilantai 3 (tiga) disana para siswa dipersembahkan sebuah Film tentang sejarah perkembangan POLRI dari tahun ke tahun. Selesai menonton mereka menglilingi ruangan lantai tiga dan kemudian diperlihatkan dengan Ruangan Detasmen 88 yaitu detasmen khusus polri yang menangani penanggulangan terorisme. Pasukan ini dilatih secara khusus untuk menangani segala macam teror, termasuk teror bom. Di ruangan ini terdapat berbagai macam hal-hal yang berhubungan dengan kasus yang ditangani oleh detasmen ini diantaranya Bom bali 1 dan 2, Bom kedubes Australia, Bom J.W Marriot dan lain-lain. Di ruangan ini juga ada berbagai macam barang bukti yang dikumpulkan oleh detasmen ini diantaranya beberapa serpihan Bom, Saklar rekayasa mekanik, Maket TKP bom bali 1 dan lain sebagainya.
Kemudian, siswa/i digiring kembali untuk melanjutkan perjalanan mereka diajak turun kembali kelantai 2 namun melewati jalan yang berbeda dengan saat mereka masuk tadi, kali ini mereka melewati tangga bekang dimana pada jalur tersebut siswa/i melewati sebuah PERPUSTAKAAN POLRI dan ruangan STAF.
Ruangan berikutnya adalah Ruangan Hall Of Fame dimana ruangan ini terdapat foto para petinggi Polri dari awal pembentukkannya sampai sekarang. Di ruangan ini juga terdapat beberapa pakaian dinas & tongkat milik para petinggi polri tersebut. Diruangan inilah para siswa/i dan guru pendamping serta orang tua melakukan sesi foto bersama.
Dan yang terakhir yaitu, Ruangan Koleksi dan Peristiwa dimana diruangan ini berisi berbagai macam foto-foto peristiwa yang berhubungan dengak kepolisian pada zaman kemerdekaan. Di ruangan ini juga terdapat berbagai macam kendaraan roda dua yang digunakan oleh polisi Indonesia dalam berpatroli. Selain itu di ruangan ini juga disimpan berbagai macam alat-alat Investigasi yang digunakan oleh kepolisian seperti Lie Detector (Ditektor kebohongan), Kamera Tersamar, SIPE Electronic (Alat penyadap), Koper identifikasi sidik jari dan Kartu AK-23 (Kartu Sidik Jari). Selain alat-alat Investigasi juga ada berbagai macam Radio Jinjing, alat ketik serta perlengkapan polisi huru-hara.
Penutupan dari kegiatan ini yaitu dengan sesi foto bersama diarea depan kemudian pemberian cindera mata dari pihak Sekolah kepada pihak POLRI, serta pengumuman yang disampaikan oleh kepala Sekolah sebelum siswa/i dan orang tua dipersilahkan untuk pulang. (juwita-sap)
Baca Juga: Develop Interest For Kids
2 Comment(s)
It is nice to listen to this!!!
LGBT isnt a threat to the society.. they dont harm the society. Just bc they are different does not mean they can be treated like that. They are human beings just like us, they should be treated as equals with the same rights as us.