Teladan Hidup Dari Seorang Seniman Pecinta Kedamaian

 

Museum of Modern And Cotemparary Art in Nusantara atau biasanya disebut Museum MACAN dibuka pada  bulan November 2017  berlokasi di Gedung AKR Tower Level MM JL. Perjuangan NO. 5 RT 11, Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Museum ini menjadi salah satu destinasi favorit warga lokal maupun turis.

Saya mengunjungi museum MACAN dalam rangka field trip Sekolah Anak Panah yang diadakan pada tanggal 6 September 2018.  Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, saya sampai di museum pada jam 08.40 WIB. Ini adalah kali pertama saya mengikuti filed trip Sekolah. Saya juga kemari untuk mencari teman

Kami datang lebih awal karena akan diberikan pengarahan seperti pembagian kelompok, pembagian brosur dan informasi tentang  peraturan – peraturan yang harus ditaati di sana. Kebetulan saat ini sedang diadakan event Yayoi Kusama “Life Is The Heart Of Rainbow”. Jadi kami diberi pemandu yang menjelaskan karya Soft And Hard Sculpture.

Dijelaskan bahwa Yayoi Kusama memiliki obsesi terhadap titik dan dia terapkan tema itu pada patung karyanya. Yayoi Kusama lahir pada tanggal 22 Maret 1929.  Meski ia ditentang oleh orang tuanya, ia memulai karier professional melukisnya di Kyoto Municipal School Of Arts And Crafts Pada tahun 1948 – 1949. Ia belajar tema Figuratif.

Karena Yayoi Kusama tidak menyukai tema Figuratif, ia berganti tema menjadi  abstark dan karya- karyanya dipajang di bagian Early Works  sekitar tahun 1950.  Ia mulai terinspirasi saat mengamati gelombag Samudera Pasifik dari jendela pesawatnya dalam perjalanan dari Jepang menuju Amerika pada tahun 1957.

Pada tahun 1962  Kusuma Yayoi bereksperimen dengan patung lunak menggarap karya Accumulation. Dua karya bertema Accumulation dipajang di Green Gallery di New York. Yayoi Kusama mengikuti pameran Nul di Stedelijk, Amsterdam. Disana dia bertemu dengan seniman Amerikia, Joseph Cornell. Lalu mereka memulai hubungan.

   Patung Lunak

Saat pertama kali Yayoi Kusama mengikuti Pameran di Venice Biennale dia memamerkan karya instalasi luar ruangan  (Narcissus Garden)  yang terdiri dari 1500 bola terbuat dari besi anti karat dengan diameter 30 cm, berat 500 gram. Di pameran Museum Macan hanya dipamerkan 120 dari 1500 bola.

   Replika Narcissus Garden

Pada tahun 1973 Yayoi Kusama kembali ke Jepang  karena kematian kekasihnya tetapi disana ia kurang diterima oleh warga Jepang sehingga ia membuat puisi. Setelah warga Jepang mulai mengerti, pada tahun 2004-2007 barulah ia mulai membuat seri sketsa diatas kanvas berjudul Love Forever, yang didasarkan oleh cintanya akan kedamaian.

   4 Contoh lukisan dari seri Love Forever

Pada tahun 1977 Yayoi Kusama keluar masuk rumah sakit jiwa karena ia menderita kepanikan dan halusinasi sehingga akhirnya ia minta dirawat di rumah sakit jiwa itu secara permanen. Yayoi Kusama tidak menyerah dan membangun Studio di seberang jalan rumah sakit jiwa. Dan merilis buku berjudul 7 tentang karyanya

Tahun 2009 Yayoi  Kusama membuat seri lukisan My Eternal Soul yang merupakan gabungan dari bentuk figuratif dan abstrak. Pada awalnya seri lukisan ini hanya diniatkan berjumlah 100 lukisan namun sekarang sudah mencapai lebih dari 500 lukisan. Ini merupakan seri lukisan terbesar yang ia miliki.

   4 contoh lukisan dari seri My Eternal Soul

Yayoi Kusama adalah salah satu seniman ternama di dunia yang masih hidup. Kisah hidupnya benar-benar menjadi inspirasi. Walaupun Yayoi mempunyai penyakit halusinasi yang membuat ia menghabiskan banyak waktu dari masa hidupnya di rumah sakit jiwa, hal itu tidak membuat ia frustasi atau menjadikannya alasan untuk mengakhiri hidupnya

Memiliki souvenir yang dijual di toko merchandise Museum MACAN membuat kita selalu mengingat keuletan dan kegigihan seorang Yayoi Kusama sang Pecinta Damai dalam menggapai cita-citanya. Sungguh kunjungan hari ini memberikan suatu pengalaman yang berharga dalam menjalani kehidupan.

Sampai Jumpa di Field Trip anak Panah Selanjutnya…… (By: Raynerheart)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *