Mengenal Tipe Komunitas

Di zaman modern ini, mulai muncul tren sekolah rumah atau homeschooling di negara-negara maju dan kini juga mulai ramai dipraktekkan di Indonesia. Model belajar yang dilaksanakan di rumah dimana orang tua memegang peran utama ini memang dinilai menjadi model baru pendidikan modern. Meski pendidikan ini bersifat personal karena dilakukan di rumah, namun anda bisa terlibat dalam komunitas homeschooling untuk memaksimalkan hasilnya.

Melalui komunitas homeschooling ini, anda bisa bertemu dengan keluarga-keluarga lain yang juga menerapkan metode sekolah rumah untuk anak-anak mereka. Dengan demikian, di antara orang tua bisa saling berbagi dan mendukung demi memberikan pendidikan anak yang terbaik. Komunitas homeschooling ini dibedakan menjadi komunitas yang sifatnya cair dan dinamis, dan ada pula komunitas yang dikoordinasi oleh sebuah lembaga.

Komunitas yang bersifat cair dibentuk oleh keluarga-keluarga yang menerapkan metode homeschooling di rumah masing-masing. Keanggotaan komunitas ini bersifat terbuka dengan kegiatan yang dinamis bisa berupa aja berdasarkan kesepakatan bersama, misalnya kegiatan membuat kerajinan tangan, eksperimen sains, outting, dan sebagainya.

Baca juga: Cerdas Keuangan Untuk Pendidikan Murah Yaitu Homeschooling

Sementara komunitas homeschooling yang dikoordinasi sebuah lembaga, bersifat lebih sistematis dan terkoordinasi. Lembaga yang dimaksud menyediakan modul pembelajaran yang sejalan dengan kurikulum pendidikan nasional. Lembaga ini memiliki badan tutorial yang akan mendatangi komunitas sebanyak tigala per-minggu. Guru juga bisa dipanggil ke rumah pribadi jika dirasa diperlukan. Model pembelajaran memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari berdasarkan tema-tema tertentu, namun masih dalam koridor yang sesuai dengan kurikulum nasional. Di akhir proses pembelajaran terdapat ujian kesetaraan.

Melalui komunitas homeschooling ini, orang tua tidak perlu khawatir jika anak-anak mereka akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi karena mereka tetap bisa bertemu, bermain dan belajar dengan teman-teman sebayanya.

Di samping itu, mengingat orang tua memiliki peran utama dalam metode pembelajaran ini, maka diharapkan hubungan antara orang tua dengan anak-anak mereka menjadi lebih dekat dan sekaligus produktif. Penyampaian materi pembelajaran pun bisa lebih fleksibel menyesuaikan tingkat kemampuan masing-masing anak, sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.

Untuk mengenali tipe lainnya, bisa belajar langsung di www.anakpanah.sch.id. Semoga bermanfaat ya.

Baca juga: Komponen Pendidikan Murah Yaitu Homeschooling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *